Masihkah Kalian Tega Memburu Kami ??
Di Indonesia sangat banyak flora dan fauna yang beraneka ragam, yang tidak dimiliki oleh negara manapun. Tidak terkecuali dengan Pulau berbentuk huruf K besar, yaitu Sulawesi. Begitu banyak binatang yang tergolong sangat langka di Sulawesi dan nyaris punah dari bumi. Bagaimana tidak, binatatang-binatang ini menjadi target utama perburuan liar yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak mempunyai rasa prihatin sedikitpun. Demi meraup keuntungan sebanyak-banyaknya, mereka tega menangkap bintang-bintang yang sangat unik ini. Mari kita lihat binatang apa saja yang telah terancam punah di Sulawesi :
1. Anoa
Sepintas terlihat hewan satu ini mirip dengan kerbau, bahkan sapi. Tapi sesungguhnya banyak ciri khas khusus yang dimiliki oleh anoa. Ada dua jenis anoa, anoa pegunungan dan anoa dataran rendah. Kedua jenis ini tinggal diberbagai hutan yang tidak disentuh oleh manusia. Keduanya juga merupakan hewan yang tidak bisa dijinakan menjadi bintang ternak, karena sifat agresif yang mereka miliki. Anoa dataran rendah memili ukuran tubuh yang relatif lebih kecil, memiliki tanduk yang melingkar, serta memiliki ekor yang lembut dan pendek. Sementara anoa pegunungan memiliki ekor panjang, bertubuh besar, tanduk kasar dengan penampang segitiga. Diperkirakan populasi anoa kurang dari 2.500 ekor saja. Disebabkan oleh perburuan liar yang terus menerus dilakukan oleh manusia, untuk diambil kulitnya, daging, serta tanduk. Untuk mengantisipasi kepunahan yang terus terjadi pada anoa, maka pemerintah menetapkan hewan ini sebagai bintang yang dilindungi. Serta melakukan konservasi pada hutan-hutan disulawesi, dan melakukan penangkaran.
2. Burung Maleo
Meleo merupakan sejenis burung gosong, dengan panjang sekitar 55 cm. Maleo merupakan burung yang sangat unik. Ketika anak burung maleo baru menetas, meraka langsung bisa terbang. Memiliki ukuran butir telur berkisar 11 cm, atau sekitar 8 kali lipat telur ayam. Ciri-ciri yang lain dari bintang ini yaitu, mempunyai bulu berwarna hitam, bulu disekitar mata berwarna kuning, kaki abu-abu, iris mata kemerahan, paruh jingga, dan bulu sisi bawah berwarna merah muda. Di atas kepala burung maleo juga mempunya jambul yang keras berwarna hitam. Untuk ukuran betina burung ini lebih kecil dibandingkan dengan burung maleo jantan. Diperkirakan jumlah saat ini kurang dari 10.000, disebabkan karena telur-telurnya diambil manusia, serta habitat yang semakin sempit.
3. Kera Hitam Sulawesi ( Macacanigra )
Merupakan primata yang mulai langka dan terancam kepunahannya. Kera hitam sulawesi mempunyai cirikhas yang unik, selain berbulu hitam, kera ini juga memiliki jambul diatas kepalanya. Selain itu, kera hitam sulwesi tidak berbulu pada area wajah, dan memiliki moncong yang agak menonjol. Panjang kera dewasa berkisar 47 - 57 cm, berat sekitar 13 kg. Hidup secara berkelompok, 5-10 ekor, dengan kera betina lebih banyak dibanding kera jantan. Diperkirakan jumlah spesies kera ini semakin merurun, kurang dari 100.000 ekor saja, disebabkan oleh perburuan liar.
4. Kura-Kura Paruh Betet
Kura-kura hutan sulawesi berukuran sedang dengan karapas berukuran 28 cm ( jantan), dan 20 cm (betina). ciri lain, kura-kura sulawesi mempunya mulut menyerupai burung betet, oleh karen itu disebut sebagai kura-kura paruh betet sulawesi. Habitat ditemukan pada hutan sulawesi bagian utara, dengan beristirahat dan malakukan perkawinan di air. Hewan ini terancam punah akibat perburuan liar, dan perdangan bebas, untuk dijadikan hewan peliharaan. Kura-kura Paruh betet sulawesi hanya berjumlah kurang dari 250 ekor.
5. Babi Rusa
Hewan satu ini sangatlah unit, lebih besar dari babi, serta memliki taring yang menembus keatas bagian moncongnya. Tergolong hewan herbifora, menyukai tumbuhan dan buah-buahan. Mencari makanan pada malam hari, untuk menghindari predator. Babi rusa hanya terdapat di Sulawesi saja, dengan jumlah kurang dari 5000 ekor.
6. Kuskus Beruang Sulawesi
kuskus beruang merupakan binatang asli endemi Sulawesi dan terancam punah. Kuskus beruang sulawesi memiliki ukuran tubuh yang besar dibandingkan kukus pada umumnya, panjannya mencapai 56 cm, panjang ekor 58 cm, serta berat mencapai 8 kg. Memiliki ekor yang sangat kuat, hingga mampu bergelantungan dengan ekornya saat mencari makan. Saat ini spesiesnya semakin menurun, diakibatkan oleh perburuan liar, serta kawasan hutan yang dijadikan lahan perkebunan.
Masih Tega Memburu Binatang-Binatang Langka Ini ?
Disaat binatang-binatang langka ini berusaha bertahan hidup dari kepunahan, justru tangan-tangan jahil manusia membunuh mereka. Coba lihat !!! Bintang-binatang langka tersebut begitu terlihat sangat tidak bersalah, meraka tidak pernah mengganggu kita, hidup dihutan dengan bebas. Justru manusia yang menggangunya, melakukan penebangan liar, merusak habitat asli binatang-binatang langka ini, hingga diperparah dengan perburuan yang dilakukan manusia-manusia tidak bermoral. Banyak hal yang dapat terjadi jika binatang-binatang ini punah, ekosistem akan terganggu, cirihas wilayah akan hilang, dan generasi yang akan mendatang hanya akan mendengar kisah kepunahan mereka, seperti halnya dinosaurus.
Kita Bisa Menyelamatkan Mereka !!!
Mari kita jaga bersama binatang-binatang yang terancam punah tersebut, dengan tidak melakukan penebangan liar, menanam pohon-pohon pada hutan gundul, mencegah perburuan liar dan penjualan satwa langka, melakukan penangkaran pada binatang terluka, membantu dalam proses pengembangbiakan, serta mengajarkan pada generasi mendatang tentang pentingnya menjaga flora dan fauna di Indonesia. Share dalam dokumentasi apapun pada media sosial untuk menjaga flora dan fauna di Tanah Air Ini. Karena saling mengingatkan itu lebih baik.
Jika mencintai dan menyayangi mahluk yang ada dimuka bumi ini, Insya Allah, yang dilangit akan mencintaimu.
Terimakasih saudaraku sudah ikut melestarikan flora dan fauna di Indoensia. :)
Advertisement
EmoticonEmoticon